![]() |
Rabu, 10 Oktober 2012 merupakan tanggal bersejarah bagi sebagian manusia
di Dunia ini, terutama untuk mereka yaitu Anak STAN angkatan 2009. Ya,
hari ini merupakan hari yang bersejarah, karena mereka akan melakukan
"WISUDA".
Tentunya, tak lupa saya ucapkan Barakallah untuk kaka-kaka tingkat yang
mengikuti Wisuda semoga ini bisa dijadikan cerita atau kenangan yang
indah kelak dimasa "tua" nya. Perjuangan 3 tahunnya meninggalkan
kampung halaman, berpisah dengan orang tua, Kakak, Adik, Kerabat, tukang
bubur langganan, tukang nasi uduk langganan, tukang gorengan langganan,
dan lain lain langganannya.
Melihat perjuangan angkatan 2009 yang begitu wah atau bisa dikatakan "wow" dibalik itu semua ada orang tua yang sangat ikhlas, hebat, heroiknya dan lainnya yang tidak dapat kita lupakan. Merekalah yang sangat amat paling (penekanan kata) berpengaruh terhadap kita. Bagaimana mereka mencari harta untuk kita dan lain sebagainya yang mungkin sudah kita sadari semuanya. yang belum sadar, segeralah sadar nak !! hhe
Sungguh, banyak pelajaran yang sangat berharga yang dapat kita ambil dari Sejarah. Tentang pengorbanan
ini bisa kita ambil contoh atau suri tauladan yang baik dari Bapa Para
Nabi kita. Ya, Nabi Ibrahim As. Pengorbanan yang berlandaskan ketakwaan.
Tentu kita masih ingat dengan kisah nabi Ibrahim ketika meninggalkan
Hajar,
istrinya, di lembah yang tandus tanpa pepohonan, dan ketika itu Ismail
as masih kecil. ini diabadikan dalam surat Ibrahim ayat 37
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”
Pelajaran
yang indah bukan? Bagaimana Ibrahim meninggalkan kesenangan dan
kecintaan terhadap keluarga dan dunianya, hanya untuk melaksanakan
perintah Allah SWT. Sama halnya dengan kita yang meninggalkan kampung
halaman, meninggalkan kenyamanan kenyamanan, berlepas dari "zona Nyaman"
dan lain lainnya, untuk menuntut ilmu di kampus STAN. cuma yang harus
kita cermati bahwa nabi Ibrahim melakukan itu dengan ketaqwaannya dan
untuk mendapatkan Ridho Allah swt. Bagaimana dengan kita ? Apakah niat
kita menuntut ilmu sudah Lurus ? apakah ketika kita menuntut ilmu itu
berdasarkan ketaqwaan dan hanya mengharap Ridho Allah ? silahkan anda
jawab sendiri. Bagi yang sudah, Alhamdulillah, bagi yang belum, segera
luruskan niatnya.
Kemudian selang beberapa tahun kemudian, buah dari ketaatan dan hanya
mengharap Ridho Allah semata, Ismail as tumbuh menjadi seorang yang
mungkin kalau sekarang orang orang bilang "wow". Bagaimana tidak, tentu
kita ingat tentang kisah Nabi Ibrahim as yang mendapat perintah
untuk menyembelih anaknya, Ismail as, sebagai bentuk pengorbanan kepada
Allah swt. yang Allah Abadikan dalam Ash Shafat ayat 102
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.”
Inilah
salah satu bentuk keimanan yang tinggi kepada Allah swt, berupa
pengorbanan dalam menjalankan perintah Allah dan meninggalkan
laranganNya. Mudah mudahan kelulusan tingkat 3 semua (Angkatan 2009) ini
berbuah seperti kisah diatas. Selamat mengabdi Pada negeri, Raih Ridho
Ilahi.
Untuk teman teman angkatan 2010, yang masih empunya waktu 1 tahun lagi.
Pergunakanlah waktu itu sebaik mungkin. Segera luruskan niat belajar
kalian menjadi berlandaskan ketaqwaan dan mengharap Ridho Allah. Yang
nantinya semoga perjuangan kita yang akan mendekati 3 tahun ini berbuah
manis seperti kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Terinspirasi dari Pertemuan Selasa Malam yang dilanjutkan dengan obrolan ringan 5 orang di tempat Nasgor deket Ahad
0 comments:
Post a Comment
comment