Ada suatu waktu, yang kita asyik di dalamnya, yang kita nyaman didalamnya, yang kita tidak merasai waktu didalamnya.Ya, Hobby itu yang mengalihkan sebagian waktu untuk menjelajahi masa lalu yang mungkin sudah ditinggal sekarang ini, soal HTML, editable, dan bongkar bongkat source code.
Akan tetapi, hobby itu harus terhenti sejenak, saat panggilan untuk bersilaturahim dengan kampus sebelah, dengan harapan semakin eratnya tali yang menyambungkat antara saya dan anda, kami dan mereka, dia dan semuanya.
Begitu agung, suatu niat. Ketika niat itu tulus dan ikhlas, maka hasilnya pun tidak akan mengecewakan. Niat dengan Silaturahim kepada sesama anggota PTK atau FOKRI dan ingin menambah ilmu dan wawasan disana, eh malah dapet bonus ikut cerdas cermat dan dapet juara lagi :D #curcol
Ketika berdebat, Imam Asy-Syafi'i berprinsip bahwa beliau mengharapkan apa yang diucapkan lawan berdebatnya itu suatu kebenaran yang belum beliau ketahui, yang dengannya ilmu dan wawasan beliau bertambah. Nah, ini lah yang dipegang oleh saya, yang diniatkan ketika berangkat ke salah satu kampus kedinasan, yaitu STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistika).
Memasuki ruang Auditorium STIS membuat sedikit tercengang dengan keWAHannya.Walaupun tidak sebesar SC atau Gedung G, tapi soal WAH, itu sangat wah, cocok lah buat ada seminar dan kegiatan lainnya. Kemudian Lift, Ekskul Bridge ( Maen kartu ) dan lain lainnya, yang membuat tertegun, seakan akan belum mendapatkannya di kampus yang sekarang. (#ini bukan ngeluh loh, cuma perbandingan aja) #tetap bersyukur apa yang didapat.
Tetapi, ada yang lebih merindukan lagi, ketika berada di STIS, yaitu saat Sholat Dzuhur dan Ashar, yang mana, Jamaahnya itu sampai membeludak sampai keluar Masjid. Lah, klo sekarang, di kampus itu paling 2 atau 3 shoff. Seakan merindukan kondisi tingkat 1 yang mana masjid itu (MBM) ramai oleh jamaah. akan tetapi ada sedikit yang kurang membahagiakan, yaitu Perempuan-perempuan disana, memakai kerudung dengan ukuran yang sama dan warna yang sama. yang menurut sebagian kawan, agak kurang lebar. "ya do'akan saja, semoga ada perubahan peraturan dari atasnya"
Kita lanjut ke Cerdas cermat. Terdiri dari 3 babak. Babak pertama babak Benar salah. Babak kedua berisi isian Singkat dan Babak ketiga Soal Rebutan. Dari 2 Babak di pilihlah 4 finalis, dari 20 Peserta. Kemudian karena tidak ada bel, maka untuk membedakannya dalam siapa yang duluan, panitia menyiasatinya dengan Yel yel. Kelompok 1 :"Subhanallah" Kelompok 2 "Alhamdulillah" Kelompok 3 "Laa ilahaillallah" dan Kelompok 4 itu "Allahu Akbar".
Kita lanjut ke Cerdas cermat. Terdiri dari 3 babak. Babak pertama babak Benar salah. Babak kedua berisi isian Singkat dan Babak ketiga Soal Rebutan. Dari 2 Babak di pilihlah 4 finalis, dari 20 Peserta. Kemudian karena tidak ada bel, maka untuk membedakannya dalam siapa yang duluan, panitia menyiasatinya dengan Yel yel. Kelompok 1 :"Subhanallah" Kelompok 2 "Alhamdulillah" Kelompok 3 "Laa ilahaillallah" dan Kelompok 4 itu "Allahu Akbar".
Singkat cerita, pas di Final, dibabak Rebutan yang kebetulan kelompok 4, yang mana kalimat Allahu Akbar itu lebih mudah diucapkan dari pada kalimat 3 yang lainnya dalam hal cepet cepetan. Timku terdiri dari 3 orang, Me, Rusd, dan Zam. ada 3 karakter dari pertanyaan yang kami jawab yang merupakan spesialisasi kami di kampus :D
Pertanyaan pertama, kita dikasih gambar Palestina, kemudian ditanya mengenai letak dari Al Quds atau Masjidil Aqsa. maka, Me yang notabenenya sebagai Humas Listen menjawabnya dengan penuh keyakinan. Pertanyaan tipe kedua. Ada orang yang bersalaman. Kemudian pertanyaannya, "disebut apakah orang yang membayar Zakat ?". Maka dengan tenangnya, seorang dari kami, sebagai anggota BABM dan anak buahnya pak A---- Mu------, menjawab Muzakki. Tipe yang ketiga ditunjukan sebuah gambar Al Umm, dan ditanya mengenai siapa pengarangnya ? Kemudian seseorang dari kami yang dengan kapasitasnya mengenal para Ulama, dijawab dengan Muhammad bin Idris aka Imam Asy-Syafi'i.
Pertanyaan pertama, kita dikasih gambar Palestina, kemudian ditanya mengenai letak dari Al Quds atau Masjidil Aqsa. maka, Me yang notabenenya sebagai Humas Listen menjawabnya dengan penuh keyakinan. Pertanyaan tipe kedua. Ada orang yang bersalaman. Kemudian pertanyaannya, "disebut apakah orang yang membayar Zakat ?". Maka dengan tenangnya, seorang dari kami, sebagai anggota BABM dan anak buahnya pak A---- Mu------, menjawab Muzakki. Tipe yang ketiga ditunjukan sebuah gambar Al Umm, dan ditanya mengenai siapa pengarangnya ? Kemudian seseorang dari kami yang dengan kapasitasnya mengenal para Ulama, dijawab dengan Muhammad bin Idris aka Imam Asy-Syafi'i.
Selesai dengan hal itu, kami pun langsung pulang. dan tentunya tak tinggal pamitan kami terhadap tuan rumah, yang membuat rindu ke kampus itu kembali. Tuan rumah yang ramah dengan keikhlasannya mengantarkan kami ke pintu Gerbang. Mudah mudahan, nanti kita bisa bertemu lagi dalam waktu dan tempat yang berbeda.
Sabtu, 5 January 2013
1 Hari di Kampus STIS
0 comments:
Post a Comment
comment