Ilmu adalah binatang Buruan.
Dan Pena yang menuliskan adalah tali Pengekangnya
-Imam Asy Syafi'i-

Friday, 11 January 2013

Tidak dapat dipungkiri lagi, kita hidup dengan berbagai peran. Kita berperan sebagai Diri sendiri, berperan sebagai anak atau Orang tua dalam keluarga, berperan sebagai anggota masyarakat, Bangsa dan Negara, dan tentu berperan sebagai Muslim.

Peran kita sebagai diri sendiri, itu menuntut hak-hak diri ini terpenuhi, dan memenuhi kewajiban yang ada. Kemudian sebagai Anak, kalo ditanya soal anak yang durhaka atau anak yang berbakti, tentu tidak akan ada orang yang mau disebut sebagai anak yang durhaka, yang pasti, semuanya ingin menjadi anak yang berbakti, Akan tetapi, sudahkah kita penuhi hak-hak orang tua kita, berbakti kepada kedua orang tua kita ?

Sebagai anggota Masyarakat, tentu kita Ingin menjadi anggota masyarakat, yang dicintai masyarakat, bukannya dibenci oleh masyarakat. Akan tetapi sudahkah kita melakukan apa-apa yang dapat membuat masyarakat cinta terhadap kita ? Begitu pula dengan Bangsa dan Negara.

Ya, sama halnya ketika kita ditanya sebagai seorang Muslim. Tentu tidak akan ada orang Muslim, yang mau dikatakan Kafir atau Islam KTP dan lain lain. Akan tetapi, apakah kita sudah beribadah kepadaNya, melaksanakan apa yang diperintahkanNya dan meninggalkan laranganNya ?

dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. 
(Adz Dzariyat :56)

Dan ketika ditanya soal berakal atau tidaknya kita, tentu tidak akan ada orang yang mau dikatakan tidak berakal. Tanda-tanda orang yang berakal itu ada di surat Ali Imran ayat 190

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

Akan tetapi, apakah kita sudah melakukan hal hal yang dilakukan oleh orang orang yang berakal ?

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.(Ali Imran :191)

Pilihan ditangan kita, apakah kita orang yang hanya "ngaku-ngaku" saja, atau emang kita orang yang seperti itu. Jika seperti itu, tentu dilakuin donk, apa-apa yang harus dilakukan untuk menjadi  seperti itu .
So, tunggu apa lagi, "Bekerja lah!" Lets do it!





3 comments:

  1. kalo gitu, saya ngakunya "belum berakal" aja deh. belum memenuhi kriteria sesuai dalil2 di atas...

    ReplyDelete
  2. Klo belum memenuhi, mungkin saya pun seperti itu. tapi kita harus berusaha untuk memenuhinya.
    Tentu kita tidak mau sebagai orang yang "tidak berakal kan ?"
    Pasti semua orang ingin berakal ? ia toh?
    jadi, mari sama-sama untuk mengamalkan yang ayat 191. #RenunganUntukDiriSendiri

    ReplyDelete
  3. Akh Ruli, baru pertama mengunjungi blog antum.
    Jangan lupa sering kunjung blog ane ya.. :)

    ReplyDelete

comment