Memasuki tingkat tiga diperkuliahan, sedikit
disibukan dengan apa yang disebut dengan life planning. Orang-orang membuat
sebagus mungkin soal Life planning tersebut termasuk saya, yang nantinya
dijadikan suatu acuan untuk langkah kedepannya.
Di dalam life planning tersebut, ada suatu fase
yang mungkin agak sedikit kritis atau bisa dibilang kritis juga, yaitu fase
dari kita sekarang #bujang (saat bikin life planning atau baca ini), sampai
kita menikah. Pasti didalam life planning tersebut ada targetan-targetan kapan
kita menikah, tahun berapa kita menikah atau beberapa tahun lagi kita menikah?
Bagaimana kita menunggu atau menjalani fase
tersebut? Fase dari sekarang ini sampai kita Menikah nanti. Aktivitas-aktivitas
apa yang kita lakukan atau apa yang harus kita lakukan? Berketepatan dengan itu
Ustadz Salim A. Fillah dalam bukunya "Nikmatnya Pacaran Setelah
Pernikahan" dengan subbab Indahnya Menahan, saat berbuka Penuh Kejutan
memberikan beberapa kiat kepada kita dalam menanti pernikahan dengan proses
yang suci. Setidaknya ada 5 yang beliau jelaskan dalam buku tersebut.
1. Dzikrullah, Allah dekat saja!
Hakikat dzikir, adalah mengingat Allah di
setiap tempat, kondisi, dan waktu.
“Orang – orang yang mengingat Allah dalam
keadaan berdiri, duduk, dan berbaring. Dan mereka mentafakkuri penciptaan
langit dan bumi. (Mereka mengatakan) Wahai Rabb kami, tidaklah Engkau cipatakan
semua ini dengan sia – sia, Maha Suci Engkau, maka jauhkanlah kami dari azab
neraka”(QS. Ali Imran ayat 191)
Ada beberapa dzikir Ma’tsur yang dituntunkan oleh
Rasulallah SAW untuk dilakukan setiap pagi dan sore, menjelang tidur atau
saat-saat khusus.
“yaitu Orang – orang yang beriman dan hati
mereka tentram dengan mengingat Allah, Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah
hati menjadi tentram” (QS. Ar Raad ayat 28)
Semoga dengan
senantiasa Mengingat Allah, hati akan lebih tenang.
2. Maka Atasnyalah
Puasa…
“Wahai sekalian pemuda….barangsiapa diantara
kalian bersanggupan ba’ah maka hendaklah is menikah. Karena sesungguhnya ia
dapat memejamkan mata dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa belum mampu, maka
atasnyalah puasa, maka sesunggunya puasa itu benteng baginya. (HR Al Bukhari
dan Muslim )
Ba’ah, dalam arti asalnya adalah tersedianya
tempat tinggal. Jadi syarat anjuran untuk menikah di sini dikaitkan dengan
kemampuan seseorang untuk menyediakan tempat tinggal bagi kehidupan rumah
tangganya nanti. Oh, bukan berarti harus sudah memiliki rumah sendiri, apalagi
jika harus megah. Tidak, tidak ada larangan menjadi kontraktor(pengontrak
maksudnya) bahkan fatimah binti Rosulullah dan Ali di awal pernikahannya
menempati sebuah rumah sangat sederhana yang statusnya hutang.
Memaknai puasa tak hanya sebagai lapar dan
dahaga, ini yang sulit. Ada lidah, mata, tangan, dan kaki, yang juga tetap
harus kita puasakan. Banyak prang berpuasa tanpa beroleh apa jua selain lapar
dan dahaga. Tetapi adalah hina, jika enggan berpuasa karena takut tak mendapat
apa – apa. Subhanallah, sungguh melegakan bahwa secara fisik lahiriah saja, logika
puasa sebagai benteng ini sudah bersambung dengan sabda beliau SAW yang lain :
“Sesungguhnya syaithan itu berjalan didalam diri
anak Adam melalaui peredaran darah. Maka persempitlah jalannya dengan lapar dan
dahaga.(HR. Al Bukhari )
3. Menggapai
Pertolongan Dengan Sabar dan Shalat
Ketika nafsu begitu haus, ketika syahwat begitu
menggebu, tetap ada kesucian yang harus dipertahankan mati-matian. Betapa berat
perjuangan, ia hanya menghargai para pemilik kesabaran. Ia gandengkan ruhnya
yang berjuang mempertahankan kesucian, ia sambungkan jiwanya yang coba
menegakkan sifat malu, dengan kesertaan Allah. Sungguh sebuah nikmat yang tak
bisa diukur dengan neraca dunia.
“Wahai orang yang beriman, mohonlah pertolongan
Allah dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah berseta orang – orang yang
sabar.” (QS. Al-Baqarah 153 )
4. Nggak Ngaji Nggak
Trendi !
Nah, dari pada sibuk bergalau, perlu n penting
banget ni, Ngaji..
Perdalam ilmu ilmu agama…
"Barang siapa yang melakukan perjalanan
menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudah jalannya menuju syurga." ( HR
Bukhari)
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk
laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang
keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan
laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)..." (QS.
An-Nur:26)
**Dari hadist di atas sudah jelas bahwa menuntut
ilmu merupakan kewajiban kita sebagai seorang muslim/mah. Dan masalah jodoh
sudah di tetapkan dalam QS. 24:26 di atas bahwa lelaki baik akan berjodoh
dengan wanita baik, pun begitu juga sebaliknya. Jika ingin meraih surga, maka
tuntutlah ilmu. Jika inginkan jodohmu ialah seseorang yang baik, maka
perbaikilah diri dulu lewat ilmu.
5. Melelahkan diri
dengan Aktivitas Surgawi
“ Lakukan segala apa yang mampu kalian amalkan.
Sesungguhnya Allah tidak jemu sampai kalian sendiri merasa jemu.” ( HR Al
Bukhari )
Ada banyak hal yang belum kita tahu. Ada banyak
keterampilan yang kita belum bisa. Ada banyak wawasan yang terlewatkan. Ada
ribuan buku yang terbit tiap hari. Ada milyaran manusia yang belum kita kenal.
Ada jutaan tempat yang belum kita kunjungi. Ada banyak kata yang belum sempat
terucap dan tersampaikan. Ada banyak buah pikiran yang belum tersalurkan. Ada
banyak ide dan rancangan karya yang belum kita wujudkan. Demi Allah, ada banyak
ilmu yang belum kita amalkan……
Padahal Allah telah menyediakan tempat belajar.
Ada banyak masjid tanpa jama’ah dan pemakmur. Ada banyak TPA kekurangan
pembina. Ada banyak acara da’wah kurang lancar sebab kurang personel memadai.
Ada pengelolaan baksos yang belum profesional. LDK, DKM, Rohis masih pontang
panting dan compang camping kalau mengadakan acara. Ada banyak remaja masjid
yang justru menggunakan kegiatan untuk pacaran, wuih. Itu yang dekat dan kecil,
ada yang dekat tapi besar. Misalnya, ada jutaan muslimin miskin adalah tetangga
kita. Ratusan ribu anak jalanan lalu lalang didepan rumah. Jutaan ummat
terancam kristenisasi dan pemurtadan. Yang jauh dimata tapi harusnya dekat
dihati? Jutaan pengungsi palestina meregang nyawa. Anak-anak kecil dengan
ketapel menghadang tank dan Buldozer Israel. Orang-orang tak berdosa korban
senjata biologis, roket-roket penghancur, mortir dan bom karpet Amerika.
Muslimah di teror, ditarik jilbabnya dan diperkosa…Astaghfirullah.
Demi Allah, ada banyak hal yang akan
ditanyakan-Nya kepada kita, soal ukhuwah, cinta dan kepedulian…..
Saya kan juga
masih bodoh soal agama, belum layak ambil bagian dalam da’wah. Sepantasnya saya
di da’wahi dulu sampai benar-benar bisa. Baru memang kalau nanti saya bisa
ceramah, ajak deh saya berda’wah. Ketahuilah, kalau da’wah hanya ceramah, maka
dunia hanya perlu lidah, tak perlu anggota badan yang lain !!! Pun anda seorang
yang hanya bisa mengebut, tak ada keterampilan lainnya, betapa berharganya anda
sebagai penjemput ustadz pengisi kajian yang rumahnya nun jauh disana. Pun saat
anda seorang yang agak pelit soal uang, ada jabatan bendahara Rohis menanti.
Pun ketika anda hanya seorang yang suka jajan, andalah referensi sie konsumsi
untuk mencari konsumsi terlezat dan termurah. Pun ketika anda seorang yang suka
bertualang, anda tetap referensi dan surveyor tangguh bagi team outbond islami.
Pun ketika anda hanya kenal para sopir, bukankah kita perlu sie transportasi ?
pun kalau anda bercita-cita menjadi pebisnis sukses, mengapa tak sejak sekarang
belajar dalam sie dana usaha ? kalau anda ingin jadi aktivis LSM Muslim, kok
tidak sejak sekarang mencoba mengumpulkan dan mengelola infaq untuk pengungsi
ambon, poso, korban perang di Afghan, ‘Iraq dan Palestina? Begitu banyak yang
bisa dilakukan dalam da’wah ini……
“ Hai orang-orang
yang berkemul selimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Rabb-Mu
agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah! Dan perbuatan dosa tinggalkanlah! Dan
janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh yang lebih banyak. Dan untuk (
memenuhi perintah ) Rabb-Mu, Bersabarlah! ( Al Mudatsir 1-7 )
Kerjakan semuanya
yang kau bisa sampai batas kelelahan menghampiri. Malam ini, saat kau rasakan
pegal dipunggung, ngilu di kaki, dan nyeri di sendi, berbaringlah bertafakur
ditempat tidur. Bermuhasabahlah sambil merilekskan tubuhmu. Rasakan kenyamanan
istirahat yang sangat. Semoga segala kelelahanmu, berhadiah pijatan lembut
bidadari…..
Nah, itu dia kiat-kiat yang ada didalam buku Ustadz Salim A Fillah, mudah-mudahan bermanfaat. Bukan berati setelah melewati fasenya, aktivitas diatas terhenti. Akan tetapi ini akan terus berlanjut sampai akhir hayat nanti :D