Ilmu adalah binatang Buruan.
Dan Pena yang menuliskan adalah tali Pengekangnya
-Imam Asy Syafi'i-

Friday 4 January 2013

Hari itu, Ibrahim dan Isma’il menyelesaikan tugas peradaban mereka, membina dan meninggikan dasar-dasar Baitullah. Kemudian berdo’a, do’a yang sederhana meminta agar amal-amalnya diterima. Do'a itu do'a yang tawadhu’. Memohon petunjuk untuk beribadah dalam ridhaNya. Doa itu, doa yang menyejarah. Memohon kesinambungan peradaban untuk suatu ummat yang terus membaca ayat-ayatNya, mempelajari Kitab dan hikmah, serta mensucikan dirinya.

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (Al Baqarah 129)

Doa itu pun terjawab :

Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata”(Al Jumuah:2).


Inilah tiga langkah yang dilakukan Rasulullah dalam merevolusi masyarakat jahiliah, masyarakat yang berada dalam kesesatam nyata, menjadi guru dunia. Pertama, tilawah, berarti membacakan ayat-ayat Allah. Kedua, tazkiyah, artinya mensucikan. Dan ketiga, ta’lim, artinya mengajarkan. Secara ringkas kita menyebut tiga hal dari doa Ibrahim, ijabah Allah, dan langkah-langkah pembinaan Rasulullah itu dengan satu kata ringkas: tarbiyah. (1)

Kamis, 3 Januari 2013 tepatnya Ba'da Maghrib nyampe Isya merupakan awal bagi kami untuk melakukan hal itu di tahun 2013. Begitu indah, begitu Nikmat, begitu syahdu, ketika bertemu dengan temen temen segenk, yang notabenenya telah berpisah, kurang lebih 3 minggu lamanya.

Diawal pertemuan ini tersajikan kultum dari personil genk kami mengenai Istiqomah. Pengertian  Istiqomah Menurut Imam Al Qurthubi, istiqamah adalah terus menerus di suatu arah tanpa menoleh ke kanan ke kiri. Sedangkan Menurut Ibnu Katsir merupakan Keikhlasan kepada Allah dalam melakukan suatu ketaatan. Jadi Istiqomah simplenya bertahan dalam melaksanakan suatu perintah (ketaatan) dan Ikhlas karena Allah.

Hambatan dari Istiqomah ada 3, yaitu Internal, eksternal dan Lingkungan. Internal itu mengenai Hambatan Jiwa seperti rasa gelisah dan sedih, kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil. Eksternal itu mengenai hambatan dari Syaithon, seperti tipu daya, ajakannya (2:168). Dan dari lingkungan, soal Lingkungan yang kurang kondusif.

Solusi untuk bisa beristiqomah sekurang kurangnya ada 3, yaitu Menanamkan keikhlasan beribadah dalam diri, Bersungguh sungguh dalam melaksanakan yang wajib, serta Berdoa Kepada Allah agar di Istiqomahkan di JalanNya.

Kemudian setelah kultum, diisi dengan Ta'lim, yang singkat dan Padat, mengenai Menyikapi Kegalauan dalam Diri. Setiap orang dalam dirinya Punya naluri. Salah satu nalurinya yaitu Naluri untuk mempertahankan hidup. Karena Naluri mempertahankan hidup inilah, menjadi cikal bakal adanya kegelisahan atau kekhawatiran akan hal hal yang tidak baik menimpa dirinya. Maka Jadilah "Galau". Atau dengan kata lain, khawatir akan hal hal yang belum tentu terjadi merupakan sebab munculnya galau.

Lantas, Bagaimana kita menyikapi hal tersebut ?
"Tidak beriman seseorang sampai dia diuji dulu keimanannya...". Dengan apa kita diuji. Allah menjelaskan kepada kita dalam Ayat ayatnya yang mulia dalam surat Al Baqarah ayat 155 - 157

dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

So, masih panteskah kita galau ?





Sumber :
  • Al Quran 
  • Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim - Salim A Fillah  - Pro-U Media hal 135-136
  • Kumpul Perdana 2013

0 comments:

Post a Comment

comment