Ilmu adalah binatang Buruan.
Dan Pena yang menuliskan adalah tali Pengekangnya
-Imam Asy Syafi'i-

Sunday 14 October 2012


Jarkom,, Kumpul rapat di Taman CD jam 7, jangan ngaret ya, harap di prioritaskan. 

 Itu yang tertera di HP yang mana biasanya sering di dapat oleh orang orang yang biasa mengikuti organisasi. Kurang lebih seperti itu lah kontennya. Ada kata Jarkom, ada Tempatnya, ada Waktunya, ada agendanya dan ada pula peringatan dan himbauannya.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa di Indonesia terkenal dengan jam karetnya. Mau masuk kuliah, ngaret, mau kumpul rapat, ngaret, mau jalan-jalan, ngaret, mau maen futsal, ngaret, mau naek angkot, ngaret, mau janjian kemana?, ngaret juga, tapi intinya, ketika kita sudah janjian untuk ketemu atau melakukan suatu agenda pada waktu tertentu, kenapa ngaret ini selalu menghantui ?

Ya, mungkin penyebab pertama seringnya terjadi ngaret itu karena kurangnya kepedulian dari kita sendiri. Kita hanya memikirkan diri kita sendiri, misalnya ketika telah janjian untuk bertemu , dan kita melakukan "ngaret" mungkin banyak yang berpikir ketika kita ngaret, hanya kita yang rugi tetapi patut disadari, bahwa orang lain pun merasa dirugikan oleh anda. Misalnya, ada rapat jam 7. Ketika itu anda datang jam 7.20. Ketahuilah oleh anda, bahwa anda telah membuat orang orang yang telah datang untuk menunda rapatnya sekitar 20 menit, hanya untuk menunggu anda. Apakah anda pikir orang lain tidak punya keperluan lain ?

Yang kedua mungkin kurangnya kita dalam mendisiplinkan diri untuk tepat waktu. ahhhh, kata disiplin itu sudah kita dengar, kita tulis, sudah kita lihat sejak kita Sekolah dasar, bahkan sejak kita kecil. Akan tetapi, ketika kita mendisiplinkan diri untuk tepat waktu, kadang kadang kita suka tertarik dengan kebanyakan orang yang telah. Misalnya, kita selalu On time jika janjian. akan tetapi yang lainnya selalu ngaret. lama kelamaan, kita aga mulai jenuh untuk on time, dan memutuskan untuk tidak on time seperti biasa. Ini yang bisa saya bilang salah. jika on time itu diibaratkan kebaikan maka "Tetaplah berbuat baik, walaupun disekelilingmu berbuat hal yang tidak baik."




Yang ketika mungkin Istiqomah. Ketika kita telah mengetahui bahwa dampak dari kengaretan diri kita akan merugikan orang lain, dan kita untuk mendisiplinkan diri untuk on time, maka selanjutnya itu kita harus mengkonsistenkan diri agar bisa selalu on time. Sangat mudah dalam On time, akan tetapi aga sulit untuk istiqomah dalam On time.

Biasanya ada cara cara yang digunakan, agar seseorang itu / sekolompok itu dapat menghargai waktu, dapat menghargai orang yang diajak kumpul, dan menghargai apa yang berharga yang lainnya. Disini akan saya coba tuangkan 3 metode yang terpikir di otak ini .

  1. Reward and Punishment. Dalam metode ini, seseorang yang datang tepat waktu akan dikasih penghargaan, dan seorang yang telah akan mendapat hukuman. Dalam metode ini adanya unsur pemaksaan yang bersifat mengikat, yang mengakibatkan adanya hukum sebab akibat. Disebabkan saya tidak terlambat, maka saya dapat hadiah, dan disebabkan saya terlambah, maka saya mendapat hukuman.
  2. Disiplin Ala Kopasus. Dalam metode ini, kita di paksa untuk mengikuti kedisiplinan dari kopasus atau sejenis yang lainnya. Ya, disini pun masih ada paksaan untuk melakukan sesuatu, yang walaupun hanya satu arah. Ketika saya tidak berdisiplin, maka saya akan kena hukuman. Mungkin singkatnya seperti itu
  3. Disiplin ala Salahudin Al Ayubi. Ketika hendak memimpin perang dalam penaklukan Palestina, beliau mendisiplinkan pasukannya dengan sholat berjamaah. Ya, sholat berjamaah.
    Sholat berjmaah merupakan metode yang paling ampuh untuk mendisiplinkan diri. Seseorang tidak dipaksa secara lahiriyah, akan tetapi itu berasal dari dalam hatinya. berbeda dengan no satu dan dua. Disiplin ala Salahudin Al Ayubi ini merupakan sebuah contoh yang patuh ditiru oleh semua orang untuk mendisiplinkan diri.
Ya mungkin hanya itu saya, tidak etis rasanya, ketika post ini dibuat, waktu sudah menunjukan 23.30 dengan ditemani lagi Shotul Harakah yang berjudul Lirih Pembebas yang mana itu sudah larut malem dan sudah tidak disiplin dalam hal tidur.







0 comments:

Post a Comment

comment